Wednesday, April 25, 2012

Betty Tewas di Tangan Suami Sendiri

Hanya lantaran isterinya terlambat mengantarkan nasi ke ladang, seorang suami tega membacok isterinya yang sedang hamil tujuh bulan dengan parang tajam hingga tewas.

PAGI itu Betty Silalahi melepas suaminya Amron Sitanggang pergi ke ladang dengan senyuman. Setelah Amron berangkat ke perladangan mereka di Aek Juma Lan, sekitar satu kilometer dari rumah mereka, Senin pagi, 23 April 2012 lalu, perempuan berusia 36 tahun itu, pergi ke Posyandu memeriksakan kehamilannya yang memasuki bulan ke tujuh. Namun karena banyak pasien yang datang berobat ke Posyandu di Desa Parbaba, Kecamatan Pangunguran, Kabupaten Samosir, Betty lama mendapat giliran berobat.

Usai diperiksa, perempuan beranak dua itu lalu bergegas pulang. Dia mencemaskan suaminya yang tentu sudah kelaparan di ladang. Sampai di rumah dia langsung memasak. Selesai memasak sekitar pukul 15.00 Wib, Betty  terus pergi mengantarkannya ke ladang. Namun suami Betty, Amron bukannya berterima kasih diantarkan nasi oleh isterinya yang lagi hamil itu. Pria berusia 38 tahun itu membentak Betty lantarandinilainya terlalu lama mengantarkannya nasi.

Betty berusaha menjelaskan bahwa dia terlambat karena lama antri di Posyandu. Tapi lantaran lapar Amron sudah kalap. Tanpa kasihan Amron membacokkan parang tajamnya  secara bertubi-tubi ke arah Betty,  hingga melukai tangan, wajah dan tubuh Betty. Wanita malang itu menjerit, terhuyung dan terkapar bersimbah darah. Tidak hanya itu, Amron juga menginjak-nginjak perut isterinya yang sedang hamil itu. Tidak ada saksi mata yang melihat peristiwa suami membunuh isteri di perladangan yang sepi itu. Namun ada saksi yang mendengar jeritan Betty. 

Melihat isterinya terkapar bersimbah darah, Amron menyangka Betty sudah meninggal. Amron lalu pulang dan menyerahkan diri kepada Kepala Desa. Kepada Kepala Desa Amron menceritakan kronologis peristiwa pembunuhan yang dilakukannya. Kepala Desa kemudian mengajak warga untuk melihat Betty. Ketika ditemui warga, Betty masih hidup, namun tidak bisa bicara. Wanita itu kemudian dibawa pulang ke ruahnya dan peristiwa iu dilaporkan ke Polres Samosir.

Sedangkan Betty dibawa ke Rumah Sakit Umum Dr Hadrianus Sinaga di Pangururuan.Namun setelah dirawat, Betty meninggal dunia pukul 18.00 Wib. Bayi kembar dalam kandungannya juga tidak sempat diselamatkan. Wanita itu meninggal karena terlalu banyak mengeluarkan darah. Di kepala Betty ditemukan enam luka bacokan. Mayat Betty dikuburkan di Desa Pardomuan, Pangururan.

Kini Amron harus merasakan dinginnya terali besi akibat tidak bisa mengendalikan emosi lantaran lapar karena terlambat duantarkan nasi. Dia menyesal. Sebab selama ini mereka jarang bertengkar. Keluarga mereka, seperti dikatakan ibu Betty, Opung Dewan Boru Sihaloho, juga rukun. Namun karena kerasukan setan, mahligai rumah tangga mereka hancur dalam sekejab.

Mudah-mudahan peristiwa di Samosir ini bisa menjadi renungan bagi kita semua. Apalagi kejadiannya hanya dua hari setelah peringatan Hari Kartini,  pahlawan wanita Indonesia. 


1 comment:

  1. Saya sekeluarga mengucapkan banyak trima kasih kepada AKI MUPENG karena atas bantuannyalah saya bisa menang togel dan nomor gaib hasil ritual yang di berikan AKI MUPENG bener-bener dijamin tembus dan saat sekarang ini kehidupan saya sekeluarga sudah jauh lebih baik dari sebelumnya itu semua berkat bantuan AKI kini hutang-hutang saya sudah pada lunas semua dan.sekarang saya sudah buka usaha sendiri. jika anda mau bukti bukan rekayasa silahkan hubungi/sms AKI MUPENG di 0852 9445 0976 insya allah angka beliau di jamin tembus dan beliau akan menbantu anda selama 3x putaran berturut-turut akan memenangkan angka togel dan ingat kesempatan tidak datang 2x,trima kasih

    ReplyDelete