Monday, April 30, 2012

Phia Nasution Bercerai Setelah Meraih Piala Citra


Rumah tangga artis peraih Piala Citra2011, Phia Nasution, tidak sesukses karirnya.

PRISILIA Wulandari Nasution –yang biasa dipanggil Phia Nasution --adalah artis pemenang piala citra Festival Film Indonesia (FFI) 2011. Wanita kelahiran Jakarta, 1 Juni 1984, itu mendapat piala citra lewat aktingnya yang memukau dalam film Sang Penari. Tapi kehidupan rumah tangga Phia –demikian Prisilia dipanggil, tidak sesukses karirnya dalam film atau sinetron. Beberapa bulan sebelum mendapat piala Citra, persisnya Agustus 2011, Phia digugat cerai oleh suaminya Ananda Haris Siregar dan diputuskan Pengadilan Agama, Jakarta Selatan, 4 Januari 2012. Kini pameran Bu Muslimah pada sinetron Laskar Pelangi itu, menjanda.

Awalnya, rumah tangga pasangan yang menikah tahun 2007 ini baik-baik saja. Menurut cerita ibu Phia, Siti Sundari, sebagai ibu rumah tangga, Phia sehari-hari di rumah mengurus suami. Setelah menjadi artis tahun 2009, hubungan rumah tangga pasangan itu juga baik-baik saja. Apalagi suaminya juga mendukung Phia menjadi artis. Lantaran aktingnya yang bagus ditambah wajahnya yang cantik, mantan atlit silat ini banyak membintangi FTV. Dan ketika Phia menjadi pameran utama film Sang Penari, putri mandailing berlesung pipit itu, mendapat piala citra.

Popularitas Phia makin menanjak. Namun kesuksesan karirnya bertolak belakang dengan keadaan rumah tangganya. Seiring dengan naiknya popularitas Phia, masalah rumah tangganya juga mencuat. Perkara gugatan cerai suaminya mulai diproses di pengadilan. Walau tidak pernah hadir di persidangan, proses sidang perceraian Phia berjalan lancar. Mengingat tidak ada kecocokan dalam rumah tangga, Ananda dan Phia memang telah sepakat untuk bercerai. Masalahnya, seperti terungkap di media masa, karena komunikasi di antara mereka kurang lancar.

Selain Phia, sejumlah artis juga bercerai pada tahun 2012 ini. Mereka antara lain, artis dan presenter Terry Putri, Tamara Blezinsky, Femmy Permatasari dan pelantun lagu dangdut Cinta Satu Malam Melinda. Sebenarnya, rumah tangga para artis dengan rumah tangga masyarakat biasa, juga sering dilanda berbagai masalah. Bisa itu lantaran komunikasi yang kurang baik, orang ketiga ataupun karena persoalan ekonomi. Bagi mereka yang tidak bisa lagi “menahankan persoalan” memilih jalan untuk bercerai.(dd/ic/CdP)

Saturday, April 28, 2012

Setelah Dameria Digebuk Suaminya Pakai Sapu


Seorang suami di Medan dilaporkan isterinya ke polisi, lantaran menggebuk isterinya dengan sapu.

AIR mata Dameria Irawati Sinaga, 32 tahun, berderai memasuki kantor Polsek Delitua, Senin malam, 26 April lalu. Nafasnya tersengal menahan tangis. Begitu menemui petugas jaga, ibu beranak satu penduduk Perumnas Simalingkar, Medan, ini melaporkan bahwa dirinya sehari sebelumnya digebuki suaminya pakai sapu karena bertandang ke rumah tetangga.Akibat penganiayaan itu, sekujur tubuhnya sakit.

Malam itu Dameria hendak melaporkan suaminya ke polisi. Bukan karena sekubur tubuhnya sakit yangmenjadi alasan dia mengadu, tapi lantaran malu dihajar di depan orang. "Tolong Pak. Tangkap suamiku. Aku sudah tak tahan lagi. Dia memukuliku di depan orang ramai," kata Dameria sambil terisak. Sebelumnya, kata Dameria, dia juga pernah melaporkan suaminya ke Polsek Delitua. Menurut Dameria, suaminya selalu bertindak kasar bila ada perbuatan Dameria yang tidak disukainya.

Untuk memproses lebih lanjut, polisi meminta bukti laporan sebelumnya, namun Dameria tidak dapat menunjukkan. Setelah dicari pihak Polsek Delitua dalam arsip, tidak ditemukan berkas laporan Dameria terdahulu itu. namun begitu, menurut Kapolsek Delitua, kompol SP Sinulingga, lewat Kanit Reskrim, Semion Sembiring, pihaknya kini tengah mendalami peristiwa suami memukul isteri itu.

Menurut Dameria, suaminya yang menikahinya tiga tahun lalu itu, seringkali memukulinya. Terakhir, Rabu, Dameria dipukuli di depan tetangga dan warga sekitar. Ketika itu Dameria bertandang ke rumah tetangganya. Mendadak suaminya datang dan memarahi Dameria. Lantaran malu dimarahi di depan orang, Dameria membalas dengan ucapan kasar. Rupanya suaminya makin kesal, lalu mengambil sapu dan memukuli Dameria di depan umum.
.
Agaknya peristiwa kekerasan dalam rumah tangga, seperti suami memukul isteri atau isteri menganiaya suami, sudah sering terjadi. Namun biasanya sebagai masalah biasa dalam rumah tangga, yang biasanya dianggap selesai bersamaan dengan perdamaian setelah itu. Jadi jarang terjadi pihak yang dianiaya melapor kepada polisi, seperti yang dilakukan oleh Dameria.

Secara hukum langkah yang dilakukan Dameria sudah tepat. Menurut Ketua Mahkamah agung (MA), Hatta Ali, laki-laki dilarang keras melakukan kekerasan fisik pada isterinya selama 24 jam. "Kalau Anda sebagai suami memperlakukan isteri seenaknya, menampar, memukul, ya bisa Anda dituntut. Begitu juga dengan kebalikannya," kata Hatta.

Bila ada perselisihan dalam rumah tangga, sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin. Artinya tidak dengan cara menyakiti isteri atau suami secara fisik, seperti kasus Dameria ini.(CdP)

Suami Grebek Isteri Lagi Selingkuh


Seorang suami menggerebek isterinya yang sedang berselingkuh.

KISRUH rumah tangga Oriza Pasaribu, 27 tahun, dan isterinya Fitria, 30 tahun, berujung di kantor polisi.Itu setelah Oriza memergoki Fitri bersama seorang pria di sebuah rumah kontrakan di Jalan M Basyir, Kelurahan Rengas Pulau, Medan Marelan, Sumut, Jumat sore, 27 April 2012. Oriza lalu menggiring isterinya bersama selingkuhannya ke Polsek Medan Labuhan.

Menurut Oriza, kekecewaannya pada isterinya berawal ketika dia ditugaskan ke Pematangsiantar setahun lalu. Saat ditinggal, Fitri yang telah dikarunia satu anak tersebut, kerap pergi meninggalkan rumah dan diperkirakan pergi dengan pria lain. Kabar tak sedap ini sampai ke telinga Oriza, sehingga Oriza pulang ke Medan untuk mengecek kebenarannya. Namun ketika masalah itu dia tanyakan kepada Fitri, bukannya penyelesaian yang didapat, namun mereka bertengkar.

Tapi mengingat mereka telah dikarunia anak --yang kini berusia 14 bulan, pasangan yang menikah 2 September 2010, ini didamaikan keluarga. Mereka diminta bersabar menjalni rumah tangga, mengingat telah memiliki anak. Tapi karena bibit pertikaian di antara mereka tidak tuntas diselesaikan, mereka kembali bertengkar. "Aku berusaha mengerti dia. Tapi dia tidak mau mengerti aku. Dia sering menyakiti aku. Ya sudahlah, semuanya sudah berlalu," kata Oriza sedih.

Puncaknya pertengkaran terjadi Juni 2011. Sehingga pasangan ini berpisah secara kekeluargaan. Setelah berpisah mereka tidak tinggal serumah. Tapi kemudian mereka rujuk lagi. "Ketika itu aku memaafkan kesalahannya dan dia memaafkan kesalahanku," kata Oriza. Begitupun perdamaian hanya berlangsung beberapa bulan. Desember 2011, Fitri pergi dengan pria lain. Setelah sepuluh hari isterinya pergi, Oriza lalu membawa putranya pulang ke rumah ibunya.

Namun belakangan putranya sakit sehingga harus dibawa ke rumah sakit. Saat anaknya dirawat di rumah sakit, Fitri sering datang menengok anaknya. Yang membikin hati Oriza hancur, karena Fitri selalu datang bersama pria lain. Apalagi pada 4 April 2012, Fitria membawa anaknya kabur dari rumah sakit.

Lalu Oriza bagai lagu mencari alamat Ayu Ting Ting, berusaha mencari alamat Fitri ke sana kemari. Setelah berhari-hari tak ditemukannya. Akhirnya Oriza mendapat informasi Fitri tinggal di kawasan Rengas Pulau. Namun Oriza tidak langsung mendatangi Fitri, tapi melaporkannya kepada Kepala Lingkungan di sana. Bersama warga pasangan yang belum menikah ini digiring ke Polsek Medan Labuhan.

Menurut Oriza, dia hanya menginginkan anaknya. Kalau Fitri tidak mau lagi sama dia tidak masalah. " Dia kuanggap tidak mampu memberikan perlindungan dan kasih sayang sama anakku," kata Oriza.

Sementara Fitri membantah berselingkuh. Sebab dia dan Oriza sudah bercerai dan ada surat perjanjian perceraian yang mereka tandatangani bersama. Memang perceraian mereka tidak melewati Pengadilan Agama. Kenapa Fitri meninggalkan Oriza? "Dia ringan tangan, salah sedikit saja langsung main tangan," kata Fitri di kantor polisi. (pm/CdP)

Friday, April 27, 2012

Pedangdut Selfi Gugat Cerai Rapper Iwa K


KABAR gugatan cerai Selfi KDI terhadap suaminya rapper Iwa K membikin kaget banyak orang. Tak terkecuali Nazar, rekan seangkatan Selfi di Kontes Dangdut Indonesia (KDI). Sebab kala berkunjung dengan teman-temannya ke rumah Selfi, pasangan artis itu terlihat baik-baik saja. "Aku lihat berita sampai melongok. Benar apa tidak. Sebab ketika arisan di rumahnya terlihat tidak ada masalah," kata Nazar.

Menurut penuturan Nazar, saat itu tidak nampak raut kesedihan atau ketegangan dari wajah Selfi.Bisa jadi, kata Nazar, sahabatnya berusaha menyembunyikan masalahnya."Mbak Via (Selfi)pandai menyembunyikan masalah. Dia nampak selalu gembira," kata Nazar.

Sebagai seorang sahabat, Nazar berharap, hubungan rumah tangga Iwa K dan Selfi tidak berakhir dengan perceraian. "Kalau bisa dipertahan. Apalagi mereka sudah mempunyai anak," kata Nazar. Menurut sebuah sumber, sebenarnya rencana Selfi menggugat Iwa K sudah lama. Tapi tertunda karena mempertimbangkan anak.

Selfi mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Timur pada 10 April 2012. Menurut Juru Bicara PA Jakarta Timur, sidang pertama diagendakan 10 Mei 2012.

Selfi menikah dengan Iwa K 4 Mei 2007 dan dikarunia seorang putra. Pada 2009 Iwa K dan Selfi membenuk grup Ying Yang yang memadukan rap dan dangdut. Album pertama mereka berjudul: Yang Tak Terpisahkan. Tapi begitulah kehidupan, manusia bisa merencanakan tak mau berpisah, tapi takdir bisa berkata sebaliknya seperti kisah Selfi dan Iwa K ini.

Wednesday, April 25, 2012

Betty Tewas di Tangan Suami Sendiri

Hanya lantaran isterinya terlambat mengantarkan nasi ke ladang, seorang suami tega membacok isterinya yang sedang hamil tujuh bulan dengan parang tajam hingga tewas.

PAGI itu Betty Silalahi melepas suaminya Amron Sitanggang pergi ke ladang dengan senyuman. Setelah Amron berangkat ke perladangan mereka di Aek Juma Lan, sekitar satu kilometer dari rumah mereka, Senin pagi, 23 April 2012 lalu, perempuan berusia 36 tahun itu, pergi ke Posyandu memeriksakan kehamilannya yang memasuki bulan ke tujuh. Namun karena banyak pasien yang datang berobat ke Posyandu di Desa Parbaba, Kecamatan Pangunguran, Kabupaten Samosir, Betty lama mendapat giliran berobat.

Usai diperiksa, perempuan beranak dua itu lalu bergegas pulang. Dia mencemaskan suaminya yang tentu sudah kelaparan di ladang. Sampai di rumah dia langsung memasak. Selesai memasak sekitar pukul 15.00 Wib, Betty  terus pergi mengantarkannya ke ladang. Namun suami Betty, Amron bukannya berterima kasih diantarkan nasi oleh isterinya yang lagi hamil itu. Pria berusia 38 tahun itu membentak Betty lantarandinilainya terlalu lama mengantarkannya nasi.

Betty berusaha menjelaskan bahwa dia terlambat karena lama antri di Posyandu. Tapi lantaran lapar Amron sudah kalap. Tanpa kasihan Amron membacokkan parang tajamnya  secara bertubi-tubi ke arah Betty,  hingga melukai tangan, wajah dan tubuh Betty. Wanita malang itu menjerit, terhuyung dan terkapar bersimbah darah. Tidak hanya itu, Amron juga menginjak-nginjak perut isterinya yang sedang hamil itu. Tidak ada saksi mata yang melihat peristiwa suami membunuh isteri di perladangan yang sepi itu. Namun ada saksi yang mendengar jeritan Betty. 

Melihat isterinya terkapar bersimbah darah, Amron menyangka Betty sudah meninggal. Amron lalu pulang dan menyerahkan diri kepada Kepala Desa. Kepada Kepala Desa Amron menceritakan kronologis peristiwa pembunuhan yang dilakukannya. Kepala Desa kemudian mengajak warga untuk melihat Betty. Ketika ditemui warga, Betty masih hidup, namun tidak bisa bicara. Wanita itu kemudian dibawa pulang ke ruahnya dan peristiwa iu dilaporkan ke Polres Samosir.

Sedangkan Betty dibawa ke Rumah Sakit Umum Dr Hadrianus Sinaga di Pangururuan.Namun setelah dirawat, Betty meninggal dunia pukul 18.00 Wib. Bayi kembar dalam kandungannya juga tidak sempat diselamatkan. Wanita itu meninggal karena terlalu banyak mengeluarkan darah. Di kepala Betty ditemukan enam luka bacokan. Mayat Betty dikuburkan di Desa Pardomuan, Pangururan.

Kini Amron harus merasakan dinginnya terali besi akibat tidak bisa mengendalikan emosi lantaran lapar karena terlambat duantarkan nasi. Dia menyesal. Sebab selama ini mereka jarang bertengkar. Keluarga mereka, seperti dikatakan ibu Betty, Opung Dewan Boru Sihaloho, juga rukun. Namun karena kerasukan setan, mahligai rumah tangga mereka hancur dalam sekejab.

Mudah-mudahan peristiwa di Samosir ini bisa menjadi renungan bagi kita semua. Apalagi kejadiannya hanya dua hari setelah peringatan Hari Kartini,  pahlawan wanita Indonesia. 


Monday, April 23, 2012

Awalnya Curhat Seterusnya Selingkuh

INILAH kisah yang dialami Badri, seorang karyawan sebuah perusahaan swasta. Awalnya dia sering mendengarkan curhat dari Surti, teman sekantornya. Badri senang saja, karena Surti orangnya baik dan ramah. Ditambah lagi wajahnya cantik dan enak dipandang.

Surti memang menyimpan masalah dalam rumah tangganya. Suaminya telah enam bulan menganggur. Sehingga untuk menambah biaya kebutuhan rumah tangga, Surti harus bekerja. Kebetulan ada suami dari kawannya yang bisa membantu mencarikan pekerjaan. Sehingga jadilah dia satu kantor dengan Badri.

Begitulah setiap ada waktu lowong dalam pekerjaan kantor, mereka selalu bertemu. Makan siang bersama dan ngobrol. Awalnya mereka berbincang bersama dengan sejumlah teman sekantor. Namun lama-lama, Badri dan Surti sering berdiskusi berdua saja. Suatu kali ketika sedang asyik berbincang tentang masalah keluarganya, Surti pingsan. Badri kelagapan. Setelah sadar, oleh Badri Surti diantarkan pulang ke rumahnya.

Rupanya kisah Badri mengantar Surti pulang itu, membikin Surti semakin sering di antar oleh Badri. Memang karena sungkan pada suami Surti, Badri tidak mengantarkan sampai ke rumah Surti. Hanya sampai ke halte, tempat menunggu angkot. Hubungan mereka semakin akrab. Hubungan mereka diketahui oleh suami Surti, Ponirin --bukan nama sebenarnya.

Suatu hari, Ponirin bersama dengan temannya mendatangi Badri. Dia meminta Badri tidak berhubungan lagi dengan isterinya. "Bila kau masih mengganggu isteriku, tahu sendiri akibatnya," ancam Ponirin. Selain itu, Surti juga disuruh Ponirin bekerja. Menurut Ponirin, sejak isterinya pernah diantarkan Badri pulang ke rumahnya, dia selalu dilanda cemburu. Dan kecemburuannya benar. "Masih untung, hubungan mereka belum terlalu jauh," kata Ponirin.

Dia tidak bisa membayangkan bila isterinya berhubungan terlalu jauh dengan Badri yang juga sudah beristeri dan memiliki anak. "Bagaimana perasaan anakku yang kini telah mulai remaja," kata Ponirin. "Lebih baik, mangan ora mangan dari pada isteri bekerja namun berselingkuh," tambah Ponirin.

Ketika Suami Tergoda Teman Sekantor

SEIRING dengan perjalanan waktu, hubungan baik suami isteri sering berubah memburuk. Itu bila salah seorang di antaranya telah berubah, baik secara fisik maupun sifat. Bila dibiarkan, hubungan itu makin lama akan terus memburuk. Itulah yang terjadi pada keluarga Marni --bukan nama sebenarnya, dengan Rudi --juga bukan nama sebenarnya. Padahal mereka telah memiliki dua orang putra, yang masing-masing berusia 11 tahun dan 7 tahun.

Keguncangan terjadi ketika Rudi kecantol pada Susi --bukan nama sebenarnya -- kawan sekantornya, yang juga sudah bersuami namun belum memiliki anak. Semakin hari, hubungan mereka makin dekat. Hampir tidak ada waktu luang yang tidak mereka gunakan untuk bersama. Seperti makan siang bersama dan pulang bersama. Mereka juga sering pulang sampai malam hari, karena sebelum pulang mereka sering menghabiskan waktu di cafe.

Ketika Rudi sering pulang malam, Marni memang telah curiga. Sebab jam tutup kantor Rudi biasanya hanya sampai pukul 17.00 Wib.  Namun kecurigaan hanya disimpannya dalam hati. Apalagi Rudi memberi alasan, bahwa dia pulang malam karena harus lembur menyelesaikan pekerjaannya. "Jangan-jangan betul dia lembur. Sebaiknya aku harus berbaik sangka pada suami sendiri," bisik hati Marni.

Tapi waktu luar di luar rumah semakin lama. Selain hampir setiap malam pulang larut, bahkan di hari-hari libur seperti Minggu, Rudi juga sering pergi "ke kantor". Kecurigaan Marni makin besar. Seorang pegawai biasa seperti Rudi, kok terlalu banyak lemburnya. Apalagi dari lembur itu Rudi tidak mendapat tambahan gaji. Malah jatah keperluan rumah tangga dari Rudi, justru berkurang dari biasanya.

Akhirnya Marni mulai berupaya mencari tahu apa sesungguhnya yang terjadi pada suaminya. Dia meminta Ponidi, teman adiknya yang tidak dikenal Rudi, untuk membuntuti Rudi sejak dari berangkat dari rumah sampai pulang. Berdasarkan laporan Ponidi, belang Rudi mulai terkuak. Setelah seminggu memantau pergerakan Rudi,  "perselingkuhan" Rudi tak  terbantahkan lagi. Bahkan untuk membuktikannya Ponidi mengajak Marni untuk membuktikan.

Begitu Rudi berangkat dari rumah, Marni pun bergerak ke persimpangan jalan pertemuan Rudi dan Susi setiap paginya. Di persimpangan itu dilhatnya Rudi berhenti. Tak lama kemudian dilihatnya Susi turun dari becak dan terus naik ke boncengan sepeda motor Rudi. Mereka lalu berangkat. Hati Marni mendidih melihat ulah suaminya. Tapi dia berusaha mendinginkan hatinya yang panas." Jangan-jangan mereka berboncengan karena sebatas teman sekantor," kata Marni dalam hati.

Namun hati Marni makin penasaran untuk membuktikan langsung. Bersama Ponidi dia mengintai Rudi dan Susi sehabis pulang kantor. Benar saja. Begitu jam kantor usai, Marni menyaksikan Rudi berboncengan dengan Susi. Marni dan Ponidi terus mengikuti dari belakang. Yang membuat Marni makin geram, berboncengan sambil memeluk pinggang Rudi. Lalu mereka singgah di sebuah kafe. Merasa cukup membuktikan perselingkuhan suaminya dan Susi, Marni pulang dengan perasaan hancur.

Dia tidak ingin rumah tangganya hancur karena masalah itu. Marni lalu minta tolong, Sudirman, atasan Rudi untuk menasehati agar Rudi dan Susi dipisahkan. Mungkin lantaran sudah dimabuk cinta, nasehat atasannya tidak dipedulikan Rudi. Bahkan dia marah kepada Marni karena telah melaporkan dia kepada atasannya.

Kemudian Marni meminta  Sudirman memindahkan Rudi ke kota lain. Permintaan Marni dipenuhi. Bagi Marni, biarlah tinggal jauh dari kampung mereka asal rumah tangganya tetap utuh. Marni berharap di kota baru itu mereka sekeluarga bisa menata kehidupan mereka ke arah yang lebih baik.

Tapi apa yang terjadi? Setelah dipindahkan, setiap bulan Rudi tetap pulang ke kota lama mereka. Rupanya Rudi telah menikah siri dengan Susi. Akhirnya hanya setahun di kota baru itu, Marni memutuskan untuk berpisah dengan Rudi. Setelah resmi bercerai, dia lalu meninggalkan rumah yang telah mereka bangun dengan segala isinya. Marni dan dua anaknya kini tinggal menumpang di rumah orang tuanya, sambil bekerja sebagai buruh pabrik.

Menurut Marni, setiap keluarga tidak tahu apa yang akan terjadi dengan masa depan keluarganya. Sejak menikah dengan Rudi, yang merupakan teman sekolahnya, dia berfikir kehidupan rumah tangganya akan baik saja. Secara ekonomi mereka termasuk berhasil. Setelah lima tahun menikah, mereka bisa membangun rumah berukuran besar. Namun takdir berkehendak lain dan mereka harus bercerai. Dan kini harus hidup dalam kesendirian.

Tuesday, April 17, 2012

Derita Suami Seorang TKW

HAKIKAT berumah tangga adalah hidup bersama dalam satu rumah. Hubungan baik dan saling menghormati harus terpelihara dalam berbagai keadaan, baik saat sakit maupun sehat atau saat miskin maupun kaya. Masing-msing pihak tidak boleh merasa lebih baik atau lebih besar peranannya. Jika itu terjadi, nilai-nilai kebersamaan yang dikembangkan akan menjadi rusak.

Seperti yang dialami Miskun. Sebagai petani upahan, penghasilan Miskun hanya pas-pasan dan terkadang kurang untuk membiayai rumah tangganya. Akibatnya, Sri, isteri Miskun, sering mengomel. Dan yang paling membuat Miskun sedih adalah kata-kata isterinya yang menyakitkan hati. "Untuk apa kau kawin, kalau tidak bisa menafkahi isteri dengan cukup," kata Sri, suatu ketika.

Sebagai suami, Miskun selalu berusaha sekuat tenaga untuk mencukupi kebutuhan isterinya. Tapi tetap saja isterinya tidak puas. Sampai suatu hari isterinya menyatakan niat ingin menjadi tenaga kerja wanita (TKW) ke Malaysia. Miskun tidak setuju. Namun, Sri tetap bersikeras ingin jadi TKW. Walau tanpa persetujuan Miskun, Sri berangkat ke Malaysia.

Begitupun, selama berapa bulan Sri di Malaysia hubungan komunikasi mereka masih terus lewat telepon. "Itu kalau dia menelepon. Aku tidak pernah meneleponnya, mahal," kata Miskun. Tapi walau Sri sering menelepon, Miskun merasa hubungan mereka sudah tawar. Dia merasa isterinya tidak peduli padanya. Menurut pendapatnya, isteri itu harus patuh pada suami, meski suaminya berpenghasilan rendah seperti dirinya.

Kenyataannya hubungan mereka dari hari ke hari semakin renggang. "Kalau tinggal berjauhan dia bahagia dan tinggal serumah dia menderita, untuk apa membangun rumah tangga dengannya," kata Miskun.

Semestinya, kata Miskun, suami isteri harus saling ikhlas menajalankan kehidupan bersama. Makanya, Miskun berencana akan menceraikan isterinya. "Kalau perlu kuceraikan lewat telepon," kata Miskun, geram.   Bagi Miskun, isteri harus mendampingi suami dan menjaga marwah saumi. "Dia tidak mau mengerti persoalanku sebagai laki-laki. Sementara aku tidak tahu apa yang dilakukannya di Malaysia sana," kata Miskun.

Monday, April 16, 2012

Lihatlah Kelebihan Pasangan Anda

CINTA berdasarkan ketertarikan secara fisik, pasti akan berakhir setelah fisik lawan jenis yang membuat mereka tertarik berubah menjadi tidak menarik. Saat itulah pasangan mudah berpaling kepada yang lain, yang dianggapnya memiliki fisik lebih menarik. Jadi bila cinta Anda dengan pasangan tersambung lantaran "saling ketertarikan secara fisik", jika Anda tidak menginginkan hubungan Anda berakhir tragis, segeralah menata ulang hubungan Anda, menjadi saling membutuhkan dalam masalah yang lebih tulus. Agar Anda berdua bila saling mengisi dan hubungan perkawinan Anda bisa diselamatkan.

Jika Anda berdua telah memiliki anak, memang tidak akan sulit mengubah hubungan Anda menjadi lebih tulus. Lantaran sama-sama didorong ingin mencurahkan kasih sayang kepada anak, akan membuat Anda berdua saling mengisi. Namun ada juga pasangan, walau mempunyai anak, tidak bisa mempertahankan hubungan perkawinannya, lantaran salah satu atau keduanya, tertarik kepada yang lain. Bila ini terjadi akan karamlah rumah tangga Anda.

Jadi bila Anda berdua ingin mempertahankan keutuhan rumah tangga, masing-masing haruslah mampu menahan godaan. Maksud godaan di sini tidak hanya berupa pria lain atau wanita lain, namun bisa juga keinganan pada hal lain, seperti benda-benda, yang tidak mampu dipenuhi oleh pasangan. Bila berlarut godaan tersebut hubungan Anda berdua bisa semakin renggang, dan salah-salah bisa berakhir dengan perpisahan.

Perlu Anda pertimbangkan apakah "masalah ketergodaan" itu lebih penting dari hubungan cinta atau rumah tangga Anda. Ingatlah rumah tangga yang nyaman akan menjadi syurga bagi Anda, sedangkan rumah tangga yang menyimpan ketidak tulusan, apalagi permusuhan, akan menjadi neraka bagi kalian. Bila Anda ingin mempertahankan hubungan cinta, mestilah bisa menahan diri agar hubungan berjalan baik.

Makanya, walau pasangan Anda, tidak lagi menarik secara fisik seperti yang Anda harapkan, Anda harus bisa menerimanya sebagai sebuah kenyataan. Anda perlu mencari tahu dan menghargai kelebihan-kelebihan pasangan yang bisa membuat Anda bisa menghargainya. Misalnya pada kesetiaan, kepedulian dan perhatiannya.  

Sunday, April 15, 2012

Jangan Sampai Merana Karena Cinta

CINTA adalah kebutuhan utama manusia di dunia. Harus diakui lantaran cintalah dunia ini ada. Bersatu dan berpisahnya materi pembentuk alam ini juga lantaran cinta. Lahir dan matinya manusia juga karena cinta. Semestinya bersama cinta manusia bisa hidup di dunia ini dengan bahagia. Tapi kenyataannya sangat banyak manusia yang merana karena cinta.

Anda jangan sampai menderita lantaran cinta. Pupuk selalu cinta Anda sehingga terus bersemi. Mulailah dengan mencintai diri Anda, lingkungan sekitar Anda, termasuk tanaman dan hewan piaraan. Tanaman dan hewan piaraan harus diakui lebih tulus dari sebagian manusia dalam menerima cinta. Saksikanlah, semakin Anda mencintai  tanaman Anda, dia akan semakin subur. Begitu juga dengan hewan peliharaan, semakin Anda sayang kepadanya, para hewan piaraan akan membalas cinta Anda dengan ketulusan.

Bahkan benda mati, seperti rumah dan benda-benda kesayangan Anda akan menjawab kecintaan Anda dengan "berseri-seri". Perhatikan bila rumah ditinggal kosong penghuninya. Rumah tersebut akan nampak kusam dan merana. Bahkan dia akan cepat lapuk dan ambruk. Bedakan dengan rumah dengan penghuni bahagia. walau rumah tersebut sederhana, rumah itu akan nampak indah dan nyaman di dalamnya.

Coba perhatikan pula rumah yang penghuninya suka bertengkar, betapapun kokoh dan cantik bangunannya akan nampak kusam. Rumah tersebut seakan-akan bersedih melihat tuan rumahnya selalu bertengkar. Akibatnya rumah tersebut tidak terurus. Jadi bila Anda ingin hidup bahagia, cintailah lingkungan Anda dan orang-orang sekeliling Anda. Semakin Anda mencintai mereka, Anda akan semakin bahagia.

Memang kadangkala cinta bisa pula membikin manusia mudah saling membenci. Itu kalau cinta tidak didasarkan pada keikhlasan tapi pamrih. Misalnya marah melihat orang yang dicintai tidak mengikuti kemauannya. Semestinya tidak diembel-embeli dengan balasan dan pamrih dalam cinta. Kalau cinta ya cinta saja. Jangan berharap balasan. Semakin Anda berharap balasan, semakin Anda kecewa. Bila ini terjadi, orang yang Anda cintai akan jadi musuh Anda. Sedangkan Anda akan merana lantaran cinta.

Bila Anda merana karena cinta, semangat hidup Anda akan hilang. Anda akan melupakan kewajiban utama Anda, seperti pekerjaan dan bahkan Anda tidak akan peduli mengurus diri sendiri. Lihat apa yang terjadi pada pasangan yang ditinggal mati pasangannya atau terpaksa bercerai dengan pasangannya. Semangat hidupnya jadi  hilang. Mereka kehilangan nafsu makan dan mengabaikan kesehatan. Bayangkan, kalau mereka tidak keluar dari masalah ini.